Moh. Ali Murtado
Moh. Ali Murtado
Co-Founder at Impacta Digital Advertiser Marketing Analyst Data Analyst Web Developer
Moh. Ali Murtado

Blog

Panduan Lengkap Mengoptimalkan Google Ads untuk Industri Real Estate

Panduan Lengkap Mengoptimalkan Google Ads untuk Industri Real Estate

Google Ads telah menjadi salah satu alat digital marketing paling powerful dalam industri real estate. Dalam Panduan Mengoptimalkan Google Ads untuk Industri Real Estate ini, kita akan mengulas bagaimana Anda—khususnya agen, broker, maupun developer properti—bisa memanfaatkan platform ini untuk menarik perhatian pembeli potensial, meningkatkan konversi, dan mempercepat penjualan.


Mengapa Google Ads Penting untuk Real Estate?

Industri properti adalah salah satu pasar dengan persaingan tinggi. Mengandalkan listing organik atau media sosial saja sering kali tidak cukup. Google Ads membantu Anda tampil di hadapan calon pembeli saat mereka sedang aktif mencari:

  • Rumah dijual di [lokasi]

  • Apartemen murah Jakarta

  • Investasi properti Bali

Kemampuan Google Ads untuk menjangkau berdasarkan niat pencarian (intent) membuatnya sangat relevan dan tepat sasaran.


Struktur Campaign Terbaik untuk Properti

1. Gunakan Struktur SKAG (Single Keyword Ad Group)

Struktur ini membuat performa lebih terukur karena hanya 1 keyword per grup iklan. Contoh:

  • Ad Group 1: "rumah dijual jakarta timur"

  • Ad Group 2: "apartemen murah surabaya"

2. Buat Campaign Berdasarkan Jenis Properti atau Lokasi

Pisahkan campaign untuk:

  • Rumah Tapak

  • Apartemen

  • Komersial / Ruko

Atau pisahkan berdasarkan kota: Jakarta, Bandung, Surabaya.

3. Sesuaikan Landing Page

Pastikan halaman arahan relevan dengan iklan. Jangan iklankan rumah tapak tapi arahkan ke landing apartemen.


Riset Keyword Properti yang Efektif

Gunakan Google Keyword Planner untuk:

  • Menemukan volume pencarian

  • Melihat CPC (Cost Per Click)

  • Ide keyword turunan: "rumah cluster minimalis", "rumah 2 lantai BSD", dll.

Tambahkan juga keyword dengan intensi tinggi:

  • "beli rumah sekarang"

  • "cari rumah subsidi"

  • "rumah siap huni lokasi strategis"


Strategi Bidding dan Budgeting

1. Gunakan Manual CPC untuk Kontrol Awal

Awal campaign, gunakan Manual CPC agar bisa lihat performa tiap keyword. Setelah stabil, baru uji Smart Bidding.

2. Bid Lebih Tinggi untuk Keyword Konversi Tinggi

Misal: "rumah siap huni depok" cenderung punya niat beli tinggi dibanding "desain rumah minimalis".

3. Alokasikan Budget per Lokasi

Jika target pasar utama Jakarta, pastikan alokasinya >50%. Sisanya bisa dicoba untuk kota sekitar.


Penargetan Lokasi dan Jadwal Iklan

  • Gunakan radius targeting di area high demand seperti BSD, Bintaro, Bekasi.

  • Jalankan iklan pada jam sibuk: pukul 08.00–10.00 dan 17.00–21.00.

  • Segmentasi juga berdasarkan device (mobile vs desktop).


Gunakan Ekstensi Iklan untuk Meningkatkan CTR

  • Call Extension: Hubungkan langsung ke sales.

  • Sitelink Extension: Tampilkan listing rumah, promo DP, kontak developer.

  • Location Extension: Cocok untuk proyek dengan kantor pemasaran.


Landing Page yang Mengkonversi

Landing page untuk iklan properti idealnya:

  • Menampilkan unit yang sedang dijual

  • Memiliki tombol CTA jelas (WhatsApp, Formulir, Call Now)

  • Disertai galeri foto/video unit

  • Ada testimoni atau value proposition proyek


Retargeting dan Remarketing

Gunakan Google Display Network untuk remarketing:

  • Iklankan kembali ke pengunjung website yang belum konversi.

  • Tampilkan listing baru, promo cicilan, atau info open house.


Studi Kasus: Developer XYZ

Developer XYZ menggunakan Google Ads dengan kombinasi:

  • SKAG + lokasi

  • Landing page cepat loading

  • CTA langsung ke WA

Hasil:

  • Peningkatan traffic 3x lipat dalam 2 bulan

  • CPC menurun 25%

  • Konversi lead meningkat dari 1,5% ke 4%


Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya

  1. Tidak memisah campaign berdasarkan jenis properti

    Solusi: buat struktur granular dari awal.

  2. Landing page lambat dan tidak mobile-friendly

    Solusi: optimalkan speed dan desain untuk HP.

  3. Tidak pakai negative keywords

    Solusi: tambahkan "gratis", "bekas", dll jika menjual properti baru.

  4. Target lokasi terlalu luas

    Solusi: fokus ke area dengan potensi konversi.


Monitoring & Optimasi Rutin

Pantau metrik seperti:

  • CTR (Click-Through Rate)

  • CPC (Cost Per Click)

  • Konversi/Form Submit

  • Bounce Rate landing page

Gunakan data tersebut untuk:

  • Paus keyword yang mahal dan tidak konversi

  • Perbaiki copy iklan

  • Update visual/gambar proyek

 

Dengan mengikuti Panduan Mengoptimalkan Google Ads untuk Industri Real Estate ini, Anda dapat meningkatkan visibilitas proyek properti Anda, menjangkau calon pembeli potensial secara lebih tepat, dan mengubah traffic menjadi penjualan yang nyata.

Mulailah sekarang dan jadikan Google Ads sebagai mesin utama dalam strategi pemasaran properti digital Anda.